Seseorang yang terinfeksi Covid 19 tentunya diwajibkan untuk menjalani karantina. Mereka menjalani karantina hingga 14 hari atau lebih di ruang isolasi. Bahkan seseorang yang datang dari luar negeri atau luar kota juga diwajibkan untuk menjalani karantina hingga memastikan tubuhnya sehat.
Setiap negara memiliki aturan tersendiri bagi mereka yang melanggar aturan tersebut. Mereka yang keluar dari ruang ruang isolasi juga bahkan terkena sanksi. Yang melanggar bisa didenda hingga puluhan juta rupiah bahkan jika hanya dalam hitungan detik saja.
Denda karena meninggalkan kamar karantina ini juga dialami oleh seorang pria di Taiwan. Ia didenda 3.500 dollar AS (Rp 49 juta) setelah melanggar karantina Covid 19 di negara itu selama delapan detik. Pria tersebut keluar dari kamar sebentar untuk memberikan sesuatu pada temannya yang juga berada di tempat karantina.
Dikutip dari Kompas, diketahui pria yang merupakan pekerja migran dari Filipina itu sedang menjalani karantina di sebuah hotel di Kota Kaohsiung, barat daya Taiwan. Pelanggaran selama beberapa detik itu terekam kamera pengintai (CCTV) yang dipantau staf hotel. Terlihat pria itu melangkah ke lorong hotel sebentar. Menurut Taiwan News , pria yang telah menjalani karantina selama lima hari saat itu berusaha memberikan sesuatu kepada temannya di kamar sebelah.
Staf hotel yang melihat pelanggaran itu dengan kamera keamanan lalu menghubungi departemen kesehatan kota yang kemudian mengenakan denda 100.000 dolar Taiwan, yaitu sekitar 3.500 dollar AS (Rp 49 juta). Di bawah aturan karantina Taiwan, orang tidak diizinkan meninggalkan kamar mereka, tidak peduli berapa lama. “Orang orang di karantina seharusnya tidak berpikir mereka tidak akan didenda karena meninggalkan kamar hotel mereka,” kata Departemen Kesehatan kepada kantor berita CNA .
Departemen kesehatan kota mengatakan denda diberikan sebagai bentuk peringatan kepada sekitar 3.000 orang lainnya yang menginap di 56 hotel karantina kota itu. Taiwan telah dipuji secara luas karena pendekatannya yang sigap dalam mengatasi pandemiCovid 19. Ia tidak pernah sampai harus harus memberlakukan penguncian yang ketat atau menerapkan pembatasan drastis pada kebebasan sipil, seperti di daratan China.
Sebaliknya, tanggapan Taiwan berfokus pada kecepatan. Otoritas Taiwan mulai menyaring penumpang pada penerbangan langsung dari Wuhan, tempat virus pertama kali diidentifikasi. Penyaringan sudah dilakukan sejak 31 Desember 2019, ketika virus sebagian besar menjadi subjek rumor dan pelaporan terbatas. Pemerintah juga berinvestasi dalam pengujian massal dan pelacakan kontak yang cepat dan efektif.
Pulau berpenduduk 23 juta orang itu mencatat hanya 716 kasus virus corona dan tujuh kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Seorang koki muda Inggris telah menjadi sensasi di TikTok dengan berbagi videotrik memasakmakanan level restoranmenggunakan peralatankamar hotel. Pancake empuk langsung dari setrika pakaian. Asparagus lembut segar dari ketel teh.
Jago Randles dikarantina Covid 19 selama dua pekan di Gec Granville Suites Hotel di Vancouver setelah tiba di Kanada untuk mengambil pekerjaan baru di sebuah resor ski di Whistler, British Columbia, menurut lapor Cornwall Live. Randles menggunakan segala barang yang ada di kamar hotel mulai dari pembuat kopi hingga setrika, dan memfilmkan aksi memaksanya itu dalam serial "Isolation Kitchen". Ia menyiapkan hidangan, seperti telur rebus dengan saus hollandaise serta salmon dengan bihun dan bok choy.
Video pertamanya baru diposting pada 22 November, tetapi dia sudah mengumpulkan 3,7 juta like di situsmedia sosial, dan juga menarik perhatian koki terkenal Gordon Ramsay yang sulit memberikan pujian. "Sepertinya makanan yang layak, tentu saja makanan terbaik yang pernah saya lihat di hotel mana pun," kata Ramsay menyimpulkan dalam video di TikToknya sendiri. Sementara makanan Randles terlihat sangat enak, meski tidak semua orang terkesan dengan usahanya.
Randles menggunakan perkamen kue, kertas timah, dan bungkus Saran (bungkus plastik orisinil) untuk melindungi peralatannya dan menjaga kebersihan saat memasak dalam videonya, tetapi dia masih mendapat banyak komentar kritikan. "Pekerjaan rumah tangga sudah lama sekali. Sebuah keluarga datang dan memasak di kamar. Itu akan meninggalkan bau selama seminggu," kata pengguna bernama Newt. Seorang lainnya bernama Kirsty menimpali, "Memiliki pekerjaan di mana saya sering tinggal di kamar hotel, Anda adalah alasan kami tidak menggunakan ceret/setrika."
Randles bukan satu satunya warga Inggris yang bereksperimen dengan inovasi kuliner di kamar hotel tahun ini. Pria Skotlandia, Jimmy Stewart telah menghibur penonton TikTok setianya selama berbulan bulan dengan trik memasak menggunakan alat yang tidak biasa, seperti trik wrapping ayam dan daging asap dengan alat pelurus rambut. Stewart mengatakan kepada CNN Travel melalui telepon bahwa ia tertarik melakukan eksperimen itu setelah 18 tahun bekerja di perkeretaapian, tidak di hotel.
Jadi "dalam lockdown saya mulai membuat video memasak ini." Meskipun, terkadang dia memasak sedikit untuk dirinya sendiri, "alat trouser press hanya untuk tertawa," katanya. "Hanya saya yang melakukannya, tetapi ada sepasang suami istri yang mengatakan saya terlihat profesional," katanya.
Followers nya telah lama memberikan tag kepada Ramsay dalam komentarnya, kata Stewart, jadi "hanya sedikit kekecewaan bahwa Gordon (Ramsay) tidak pernah bereaksi terhadap saya, dan ini (akun lain) hanya berlangsung seminggu." Ada juga kontroversi bulan lalu ketika seorang pengguna TikTok bernama Marcus Monroe mengunggah video yang sekarang dihapus yang dimaksudkan untuk menunjukkan dia memasak steak di toilet pesawat Southwest Airplanes, lapor blog Simple Flying.